Sabtu, 02 Mei 2015

Poligami, Pria Rentan Serangan Jantung

KANALSATU - Sebuah studi menunjukkan, pria yang melakukan poligami atau beristri lebih dari satu, membawa dampak buruk terhadap kesehatan. Diantaranya, dapat menyebabkan tekanan emosional dan finansial.
Dr.Amin Daoulah, ahli jantung dari King Faisal Specialist Hospital di Jeddah, Arab Saudi mengatakan, memang ada hasil penelitian yang menunjukkan bahwa pria beristri secara umum lebih sehat dan panjang umur. "Tapi hanya sedikit studi yang meninjau efek poligami pada kesehatan jantung," kata Amin seperti dilansir Daily Mail.
Praktik poligami banyak ditemui di Timur Tengah, Afrika Utara dan Selatan, Asia Tengah, dan Asia Tenggara. Dalam studi terbaru yang dipresentasikan di Kongres Kardiologi Asia Pasifik 2015, diungkapkan kaitan antara resiko dan keparahan penyakit jantung dengan memiliki istri lebih dari satu.

Para peneliti menganalisa pasien penderita angina (nyeri dada) yang dirujuk ke 5 rumah sakit di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Sebanyak 687 pria menikah yang diteliti rata-rata berusia 59 tahun. Sekitar 56% menderita diabetes, 57% mengalami hipertensi dan 45% memiliki riwayat penyakit jantung koroner. Kemudian sekitar dua per tiga pria memiliki lebih dari satu istri (68%), yang beristri dua ada 19%, beristri tiga ada 10%, dan memiliki empat istri sekitar 3%.

Pria yang memiliki lebih dari satu istri disebutkan cenderung berusia lebih tua, hidup di daerah pedesaan, memiliki pendapatan lebih tinggi, dan punya riwayat operasi jantung by-pass. "Poligami lebih umum di daerah pedesaan karena secara budaya memang diterima. Selain itu menikah di usia muda juga hal biasa," terang Amin

Adapun hasil penelitiannya, pria yang berpoligami memiliki resiko 4-6 kali lebih besar terserang penyakit jantung koroner dan beresiko 3-5 kali lebih besar menderita penyempitan pembuluh darah kiri. Gangguan jantung lain yang rentan diderita adalah gangguan pembuluh darah kecil di jantung. "Kami menemukan kaitan antara jumlah istri dengan peningkatan resiko penyumbatan pembuluh darah jantung," papar Amin.

Hal itu diantaranya karena pria harus menafkahi lebih dari satu keluarga, sehingga dia menghadapi tekanan emosional dan finansial. "Setiap rumah tangga harus diperlakukan adil dan sama, hal itu mungkin menimbulkan stres," terang Amin.

Selain faktor jumlah istri, ada banyak faktor lain yang berpengaruh pada kejadian penyakit jantung. Misalnya, tingkat aktivitas fisik, pola makan, faktor genetik dan lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar